Tekanan Darah Tinggi? Ubahlah Gaya Hidup - Seribu Aneka Tips

Post Top Ad

Tekanan Darah Tinggi? Ubahlah Gaya Hidup

Tekanan Darah Tinggi? Ubahlah Gaya Hidup

Share This
Ilustrasi hipertensi.(thinkstockphotos)

Kebiasaan gaya hidup sehat dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Kebiasaan ini meliputi: makanan sehat, aktivitas fisik, menjaga berat badan, membatasi alkohol dan mengelola stres.

Untuk membantu membuat perubahan gaya hidup, cobalah melakukannya secara bertahap, mulai dari satu perubahan diikuti perubahan lain saat Anda merasa telah berhasil menerapkan perubahan sebelumnya.

Bila Anda mempraktikkan beberapa kebiasaan gaya hidup sehat, Anda cenderung akan bisa menurunkan tekanan darah atau mempertahankan tekanan darah menjadi normal. Gaya hidup sehat yang dianjurkan itu adalah:


1. Menyantap makanan sehat
Untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi, Anda dianjurkan untuk membatasi asupan sodium dan garam, meningkatkan potasium, dan mengonsumsi makanan yang sehat bagi jantung.

Beberapa makanan yang mengandung potasium tinggi seperti ubi bisa menjadi pilihan. Ubi mengandung setidaknya 694 miligram (mg) potasium dan hanya 131 kalori. Selain itu daun bit dan kacang panjang juga bisa menjadi alternatif bila suka sayur-sayuran.

Menu makanan untuk menghindari darah tinggi berisi buah-buahan, sayur-sayuran, gandum, dan makanan lain yang rendah lemak, kolesterol serta garam. Menu makanan ini juga sehat untuk jantung, bahkan untuk mereka yang tak memiliki riwayat tekanan darah tinggi.


2. Batasi sodium dan garam
Makanan rendah sodium dapat membantu mengatasi tekanan darah Anda. Anda harus mencoba membatasi kandungan sodium yang dikonsumsi. Ini artinya, pilih dan persiapkan makanan yang rendah dalam sodium dan garam.

Ilustrasi garam(Thinkstock/iStock)


Label makanan di kemasan akan membantu Anda untuk melihat kandungan sodium di dalamnya. Cobalah tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram sodium dalam satu hari. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, Anda harus mengonsumsi sodium kurang dari batas normal tersebut.
Baca: Berapa Banyak Garam yang Sebaiknya Kita Konsumsi?


3. Makanan yang sehat untuk jantung
Makanan sehat untuk jantung umumnya baik juga mencegah naiknya tekanan darah, mengingat tekanan darah adalah salah satu pemicu serangan jantung. Makanan ini bisa berupa gandum; buah-buahan seperti apel, pisang, jeruk, pir dan plum; sayur-sayuran seperti brokoli, kol, dan wortel; kacang polong seperti kacang merah, buncis; bebas atau produk susu rendah lemak seperti skim milk; serta Ikan tinggi asam lemak omega-3, seperti salmon, tuna.

Makanan sehat(shironosov)


Ketika memilih makanan yang sehat untuk jantung, Anda harus menghindari: daging merah, minyak kelapa atau sawit serta makanan dan minuman yang mengandung gula.
Baca: 10 Tips Gaya Hidup bagi Kesehatan Jantung


4. Aktif secara fisik
Aktivitas fisik yang rutin dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko terkena masalah kesehatan lainnya. Konsultasi dengan dokter Anda sebelum memulai rencana olahraga. Tanyakan berapa banyak dan apa saja aktivitas yang aman untuk Anda.

Sehat dan bahagia dengan olahraga(HEALTHANDFITNESSTALK.COM)


Setiap orang seharusnya mencoba melakukan aktivitas fisik seperti aerobik ringan setidaknya 2 jam 30 menit setiap pekan, atau aerobik lebih intensif setidaknya 1 jam 15 menit setiap pekan.
Aerobik seperti jalan cepat, adalah olahraga yang memacu jantung lebih keras bekerja dan Anda mengonsumsi oksigen lebih banyak dibanding biasanya. Semakin anda aktif, kian banyak pula manfaat yang Anda terima.



5. Jaga berat badan
Menjaga berat badan ideal bisa membantu Anda mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi resiko masalah kesehatan lainnya. Jika berat badan tidak ideal—terutama terlalu berat, cobalah untuk menurunkan.

Penurunan sekitar 3 hingga 5 persen dapat menurunkan risiko untuk masalah kesehatan. Semakin banyak berat badan yang Anda turunkan dapat mempengaruhi tekanan darah, menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.

Ukuran lingkar pinggang merupakan salah satu indikator kesehatan(vojtechvlk)


Perhitungan yang paling berguna untuk menentukan tingkat obesitas adalah dengan Indeks Massa Tubuh (BMI). BMI menghitung rasio berat badan Anda dengan tinggi badan. Untuk mengetahui BMI Anda, bisa gunakan perhitungan BMI atau konsultasi dengan dokter Anda.

BMI:
  • Di bawah 18,5 berarti berat badan Anda kurang 
  • Di antara 18,5 dan 24,9 menunjukkan indeks yang sehat 
  • Di antara 25 dan 29,9 cenderung kelebihan berat badan 
  • 30 dan lebih cenderung obesitas

Target umum adalah mencapai BMI di bawah 25. Dokter bisa membantu Anda untuk mencapai tujuan BMI tersebut.

Mengukur lingkar pinggang juga membantu mendeteksi kemungkinan resiko kesehatan. Jika sebagian besar lemak Anda ada di sekitar pinggang dan bukan pada pinggul Anda, Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Risiko ini mungkin tinggi dengan ukuran pinggang yang lebih besar dari 35 inci untuk wanita atau lebih dari 40 inci untuk pria.



6. Batasi konsumsi alkohol
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol akan menaikkan tekanan darah dan trigliserida atau sejenis lemak yang ditemukan di dalam darah Anda. Alkohol juga menambahkan kalori di tubuh yang bisa membuat gemuk.

Pria seharusnya tidak minum lebih dari dua minuman yang mengandung alkohol per hari. Sementara wanita seharusnya tidak mengkonsumsi lebih dari satu minuman mengandung alkohol per hari.

7. Kelola stres
Pelajari bagaimana mengelola stres agar bisa rileks. Menghilangkan stres bisa meningkatkan kesehatan fisik dan emosional serta menurunkan tekanan darah tinggi. Cara mengelola stres termasuk: lebih aktif secara fisik, mendengarkan musik atau fokus terhadap sesuatu yang damai, berlatih Yoga atau Tai Chi serta meditasi.



KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages